Bumiku So Hot

Pemanasan Global atau yang lebih terkenal dengan global warming. Apa sebenarnya global warming atau pemanasan global itu? Global Warming adalah pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi.

Pemanasan global disebabkan oleh tindakan manusia dan kegiatan industri. Dalam kesehariannnya manusia menggunakan barang barang elektronik seperti kulkas dan air conditioner selain itu kebanyakan menggunakan parfum. Dan kesemuannya itu menggunakan gas CFC yang menyebabkan pemanasan global. Manusia juga menggunakan kendaraan yang menggunakan bahan bakar dan mengeluarkan gas emisi yang mengakibatkan pemanasan global tersebut. Kegiatan industripun demikian juga dalam menjalankan industrinya mereka jug mengeluarkan gas gas yang mengakibatkan pemanasan global. Hal tersebut diperburuk dengan penggundulan hutan yang kian hari kian marak padahal hutan merupakan sebagai penyerap gas karbon. Jadi penyumbang terbesar gas karbondioksida adalah penggunakan bahan bakar dari fosil fosil, seperti minyak bumi, batu bara. Pada saat ini hampir semua kegiatan menggunakan minyak bumi, dan ini yang mengakibatkan semakin banyaknya gas karbon di bumi.Ditambah lagi dengan penggundulan hutan yang mengurangi penyerapan gas karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah dan mengubah iklim lokal dan siklus hidrologis dan secara tidak langsung berdampak pada kesuburan tanah.

Dampak dari pemanasan global cukup banyak, diantaranya naiknya permukaan air laut. Kenaikan air laut ini berdampak buruk bagi daerah pesisir, diantaranya adalah kerusakan ekosistem dari hutan mangrove serta sering terjadinya banjir air laut. Yang paling mengenaskan adalah terancam berkurangnya luasan kawasan pesisir dan bahkan hilangnya pulau-pulau kecil padahal Indonesia sendiri memiliki jutaan pulau pulau kecil. Selain itu pemanasan global mengakibatkan pergeseran ekosistem, contohnya meningkatnya kejadian Demam Berdarah. Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit ini memiliki pola hidup dan berkembang biak pada daerah panas. Hal itulah yang menyebabkan penyakit ini banyak berkembang di daerah perkotaan yang panas dibandingkan dengan daerah pegunungan yang dingin. Namun dengan terjadinya Global Warming, dimana terjadi pemanasan secara global, maka daerah pegunungan pun mulai meningkat suhunya sehingga memberikan ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak.

Cara kita untuk mengurangi dari efek global warming ini dengan cara menghilangkan karbon dioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya.Namun pada akhir akhir ini pembalakan liar yang makin marak membuat paru paru dunia ini semakin berkurang, dan terutama di Indonesia yang merupakan negara yang memiliki banyak hutan. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali ataupun reboisasi yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global

http://geo.ugm.ac.id/archives/28

http://www.andaka.com/pengaruh-pemanasan-global-terhadap- kesehatan.php